Setiap sorakan di stadion. Setiap jersey yang kamu beli. Setiap obrolan grup larut malam yang penuh perdebatan soal statistik. Setiap meme yang kamu bagikan saat timmu menang.
Itu adalah *energi* kamu.
Tapi ke mana nilainya pergi?
Langsung masuk ke kantong platform terpusat yang memperlakukan hasratmu seperti bahan mentah. Kamu yang jadi bahan bakarnya—mereka yang memetik keuntungannya. Kamu hadir, berinteraksi, menciptakan sensasi... lalu apa? Datamu dimonetisasi. Pendapatan iklan mengalir. Platformnya makin besar.
Kamu? Kamu cuma dapat satu notifikasi lagi.
Selama puluhan tahun, inilah kesepakatan tak tertulis di dunia olahraga. Fans membangun hype, platform memanen hasilnya. Skor terus bertambah, tapi nilainya tetap terkunci di balik tembok korporasi.
Web3 membalikkan skenario itu. Bagaimana jika energi yang kamu hasilkan benar-benar kembali padamu? Bagaimana jika partisipasi berarti kepemilikan, bukan sekadar konsumsi?
Model lama sudah mulai runtuh. Saatnya bertanya, siapa yang benar-benar pantas menang?
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
19 Suka
Hadiah
19
8
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
TokenomicsDetective
· 15jam yang lalu
Pada akhirnya, kepentingan harus kembali kepada pengguna
Lihat AsliBalas0
CrashHotline
· 12-06 17:15
Strategi Baru Memanen Rumput Hijau
Lihat AsliBalas0
LiquidityNinja
· 12-06 17:00
Pemotongan modal benar-benar keterlaluan
Lihat AsliBalas0
SundayDegen
· 12-06 16:56
Sudah terbangun
Lihat AsliBalas0
MidnightGenesis
· 12-06 16:53
Akhirnya paham juga esensi dari 'cut loss' (memotong kerugian) dalam dunia investasi.
Pikirkan tentang ini:
Setiap sorakan di stadion. Setiap jersey yang kamu beli. Setiap obrolan grup larut malam yang penuh perdebatan soal statistik. Setiap meme yang kamu bagikan saat timmu menang.
Itu adalah *energi* kamu.
Tapi ke mana nilainya pergi?
Langsung masuk ke kantong platform terpusat yang memperlakukan hasratmu seperti bahan mentah. Kamu yang jadi bahan bakarnya—mereka yang memetik keuntungannya. Kamu hadir, berinteraksi, menciptakan sensasi... lalu apa? Datamu dimonetisasi. Pendapatan iklan mengalir. Platformnya makin besar.
Kamu? Kamu cuma dapat satu notifikasi lagi.
Selama puluhan tahun, inilah kesepakatan tak tertulis di dunia olahraga. Fans membangun hype, platform memanen hasilnya. Skor terus bertambah, tapi nilainya tetap terkunci di balik tembok korporasi.
Web3 membalikkan skenario itu. Bagaimana jika energi yang kamu hasilkan benar-benar kembali padamu? Bagaimana jika partisipasi berarti kepemilikan, bukan sekadar konsumsi?
Model lama sudah mulai runtuh. Saatnya bertanya, siapa yang benar-benar pantas menang?