Pernahkah Anda bertanya-tanya negara kaya mana yang benar-benar berada di puncak jika Anda melihat lebih dari sekadar PDB?
Peringkat terbaru baru saja dirilis, membandingkan 36 negara terkaya di dunia berdasarkan lima metrik ekonomi utama. Dan sejujurnya? Hasilnya mungkin akan mengejutkan Anda.
Kebanyakan orang terfokus pada produk domestik bruto, tapi itu hanya satu bagian dari teka-teki. Analisis ini menggali lebih dalam—mempertimbangkan tingkat produktivitas, distribusi pendapatan, kesehatan fiskal, neraca perdagangan, dan ketahanan ekonomi. Ketika Anda membandingkan negara-negara berdasarkan indikator yang lebih luas ini, urutannya bergeser dengan cara yang tidak terduga.
Beberapa ekonomi yang secara tradisional dianggap "kuat" justru tersandung ketika Anda meneliti kerentanan strukturalnya. Yang lain, yang selama ini tidak terlalu diperhatikan, justru menunjukkan kekuatan mengejutkan dalam metrik keberlanjutan dan ketahanan.
Negara mana yang menempati posisi #1? Katakan saja, itu bukan kandidat yang biasanya diasumsikan sebagai pemimpin. Data menunjukkan gambaran yang lebih bernuansa tentang seperti apa sebenarnya kekuatan ekonomi di dunia yang saling terhubung saat ini.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
7 Suka
Hadiah
7
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
MetaverseLandlord
· 12-07 17:14
Aduh, sistem GDP itu sudah seharusnya dibuang sejak lama, benar-benar mengira hal itu bisa melihat keseluruhan gambaran ya.
---
Distribusi pendapatan itu baru benar-benar jadi cermin sesungguhnya, ternyata negara kaya pun banyak jebakannya.
---
Jadi siapa sebenarnya juara satu, jangan bikin penasaran dong.
---
Risiko struktural itu memang susah dihindari, punya uang pun percuma.
---
Rasanya ranking ini bakal bikin banyak ekonom malu lagi nih haha.
---
Neraca perdagangan itu yang paling penting, sanksi-sanksi tahun lalu ternyata benar-benar ada efeknya.
---
Ternyata bukan Amerika? Aku harus lihat dulu datanya dihitung gimana.
---
Kinerja berkelanjutan bisa kalahin GDP? Aku belum percaya.
Lihat AsliBalas0
ClassicDumpster
· 12-07 17:14
Ini lagi-lagi judul clickbait, saya taruhan lima ribu akhirnya tetap saja orang-orang lama itu lagi.
Lihat AsliBalas0
JustAnotherWallet
· 12-07 16:52
Waduh, lagi-lagi peringkat "mengubah cara pandangmu" seperti ini, hasilnya pasti negara-negara Nordik itu lagi, beneran nggak sih?
Lihat AsliBalas0
OfflineNewbie
· 12-07 16:51
Astaga, lagi-lagi judul clickbait seperti ini, tapi akhirnya juga nggak ngasih tahu siapa nomor satu?
Serius deh, suka banget sama ranking "nggak kepikiran" kayak gini, padahal GDP itu yang paling penting kan
China mana nih, kok nggak disebut
Sumber datanya bisa dipercaya nggak sih, kayaknya agak aneh deh
Jadi inget tahun lalu ada ranking kualitas hidup itu, Swiss atau negara Nordik gitu, pokoknya kedengeran nggak masuk akal
Pernahkah Anda bertanya-tanya negara kaya mana yang benar-benar berada di puncak jika Anda melihat lebih dari sekadar PDB?
Peringkat terbaru baru saja dirilis, membandingkan 36 negara terkaya di dunia berdasarkan lima metrik ekonomi utama. Dan sejujurnya? Hasilnya mungkin akan mengejutkan Anda.
Kebanyakan orang terfokus pada produk domestik bruto, tapi itu hanya satu bagian dari teka-teki. Analisis ini menggali lebih dalam—mempertimbangkan tingkat produktivitas, distribusi pendapatan, kesehatan fiskal, neraca perdagangan, dan ketahanan ekonomi. Ketika Anda membandingkan negara-negara berdasarkan indikator yang lebih luas ini, urutannya bergeser dengan cara yang tidak terduga.
Beberapa ekonomi yang secara tradisional dianggap "kuat" justru tersandung ketika Anda meneliti kerentanan strukturalnya. Yang lain, yang selama ini tidak terlalu diperhatikan, justru menunjukkan kekuatan mengejutkan dalam metrik keberlanjutan dan ketahanan.
Negara mana yang menempati posisi #1? Katakan saja, itu bukan kandidat yang biasanya diasumsikan sebagai pemimpin. Data menunjukkan gambaran yang lebih bernuansa tentang seperti apa sebenarnya kekuatan ekonomi di dunia yang saling terhubung saat ini.