Data terbaru yang dirilis oleh bank sentral Rusia mengejutkan banyak pihak—hingga November 2025, cadangan emas dan devisanya mencapai $310,7 miliar, menandai rekor baru selama empat bulan berturut-turut. Yang lebih mencolok lagi, proporsi emas dalam total cadangan melonjak ke 42,3%, tertinggi sejak 1995.

Perbandingan angka sangat jelas: pada tahun 1995, nilai total cadangan emas Rusia hanya $5,5 miliar. Tiga puluh tahun kemudian, nilainya naik lebih dari 56 kali lipat. Dalam setahun terakhir, Rusia menambah emas batangan senilai $92 miliar, menjadikannya negara pemegang emas terbesar kelima di dunia. Kecepatan dan skala penambahan ini tergolong agresif di mana pun.

Logika di baliknya cukup jelas.

De-dolarisasi global bukan hanya slogan, tapi aksi nyata. Emas tidak memiliki risiko kredit, tidak terpengaruh kebijakan moneter negara tertentu, dan menjadi aset paling solid di tengah situasi geopolitik yang tegang. Langkah Rusia ini pada dasarnya membangun garis pertahanan finansial yang independen dari sistem dolar, sekaligus menanam benih untuk perubahan lanskap likuiditas global.

Lalu, apa hubungannya dengan pasar kripto?

Token seperti $PAXG, yang didukung emas fisik, berada tepat di persimpangan keuangan tradisional dan aset digital. Setiap $PAXG mewakili 1 ons emas fisik di brankas London, dan bisa ditebus kapan saja. Ia mempertahankan sifat safe haven emas, namun juga menawarkan likuiditas dan divisibilitas blockchain—tanpa perlu benar-benar memindahkan emas batangan, alokasi emas bisa dilakukan lewat transfer on-chain.

Ketika bank sentral dunia ramai-ramai menimbun emas, permintaan aset emas digital pun ikut meroket. Terutama di masa likuiditas ketat atau penurunan selera risiko, aset seperti $PAXG bisa menjadi pelarian baru bagi dana yang mencari perlindungan.

Lanskap keuangan sedang berubah, keterkaitan antara emas dan aset digital pun semakin kuat. Ini bukan prediksi tren, tapi fakta yang sedang berlangsung.