Kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve tetap sangat penting.
Sumber: bitcoinst, cryptoslate
Diterjemahkan oleh: Blockchain Knight
Harga BTC terus merosot, yang menunjukkan volatilitas dan ketidakpastian pasar aset kripto semakin meningkat. Dengan BTC menghadapi tekanan turun yang lebih besar, pasar sedang menunggu serangkaian laporan ekonomi kunci yang akan dirilis minggu ini, laporan-laporan tersebut mungkin akan mempengaruhi arah harga.
Pasar Menunggu Laporan Ekonomi Kunci, Harga BTC dalam Bahaya yang Mengerikan
Setelah beberapa minggu penampilan kuat, penurunan harga BTC baru-baru ini telah memicu kekhawatiran tentang kemungkinan penurunan lebih lanjut dan dimulainya pasar beruang. Mulai hari ini, beberapa hari ke depan akan sangat penting untuk menilai apakah BTC dapat pulih dari tren penurunan saat ini atau akan turun lebih jauh.
Dengan memperhatikan kondisi pasar saat ini, publikasi komentar pasar modal global terkemuka, "The Kobeissi Letter", telah merangkum enam peristiwa ekonomi kunci yang mungkin memengaruhi pasar keuangan dan aset kripto secara lebih luas di platform X (sebelumnya Twitter).
Peristiwa pertama adalah survei kekosongan pekerjaan dan pergerakan tenaga kerja (JOLTS) yang dijadwalkan untuk dirilis pada 11 Februari (Selasa). Data ekonomi ini mengukur jumlah kekosongan pekerjaan di Amerika Serikat. Umumnya, pasar tenaga kerja yang kuat menandakan stabilitas ekonomi, yang mungkin menunda pemotongan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve, yang dapat mengakibatkan kinerja BTC dan aset digital lainnya yang buruk.
Data ekonomi kedua yang dirilis pada hari yang sama adalah laporan Tantangan Energi Jangka Pendek Administrasi Informasi Energi (EIA) AS. Laporan ini menyediakan informasi tentang pasokan dan permintaan bahan bakar. Meskipun acara ekonomi ini mungkin bukan faktor pendorong langsung bagi pasar aset Crypto, biaya energi dapat memengaruhi inflasi, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kebijakan Federal Reserve. Kebijakan ini mungkin berdampak negatif atau mendukung harga BTC.
Acara ketiga yang dijadwalkan untuk dirilis pada hari Rabu ini (13 Februari) adalah data inflasi Indeks Harga Konsumen (CPI) bulan Februari. Data ekonomi ini mengukur tingkat inflasi dari sudut pandang konsumen dan memainkan peran kunci dalam menentukan kebijakan penurunan suku bunga Federal Reserve di masa depan. Jika CPI melebihi ekspektasi, hal ini mungkin berdampak negatif pada BTC karena hal ini akan menunjukkan bahwa inflasi yang berkelanjutan masih ada, yang dapat menunda kebijakan pelonggaran moneter.
Data ekonomi berikutnya yang dijadwalkan dirilis pada hari Kamis adalah laporan klaim pengangguran mingguan. Jika klaim pengangguran terus meningkat, ini mungkin menunjukkan pelemahan ekonomi yang dapat meningkatkan ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga, yang pada gilirannya dapat mendorong harga Bitcoin naik.
Kejadian kunci lain yang diluncurkan pada hari yang sama adalah Indeks Harga Produsen (PPI) Februari. Data ini mengukur inflasi pada tingkat grosir. Laporan PPI yang melebihi ekspektasi mungkin berdampak negatif pada BTC dan dapat menyebabkan kejatuhan lebih lanjut dengan mengurangi kemungkinan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve dalam waktu dekat.
Laporan Ekonomi Akhir yang Direncanakan Untuk Dirilis Pekan Ini
Pasar sangat memperhatikan laporan terbaru tentang peristiwa ekonomi besar, Bitcoin menghadapi volatilitas yang lebih besar. Harganya turun lagi 2.28% dalam 24 jam terakhir. Menurut data CoinMarketCap, dalam sebulan terakhir, aset kripto pionir ini anjlok 17.22%, harga turun menjadi 80,380 USD.
Jika laporan ekonomi yang akan datang tidak menguntungkan bagi pasar, harga BTC mungkin akan terus merosot karena sentimen bearish mungkin semakin intens. Laporan keuangan terakhir yang dijadwalkan akan dirilis pada tanggal 14 Maret (Jumat) adalah Indeks Keyakinan Konsumen Michigan. Indeks ini memberikan informasi terkait tingkat keyakinan konsumen terhadap ekonomi.
Penurunan kepercayaan konsumen mungkin mengisyaratkan ketidakpastian ekonomi, yang dapat berdampak negatif pada harga BTC, terutama jika investor beralih ke aset yang lebih aman. Di sisi lain, jika kepercayaan konsumen yang rendah memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve AS, hal ini juga dapat mendukung harga BTC.
Harga perdagangan BTC pada grafik 81,768D adalah 1 dolar|Sumber data: BTCUSDT di Tradingview.com
Kepala Penelitian Aset Digital di Bank Standard Chartered, Geoffrey Kendrick, berpendapat bahwa tren harga BTC baru-baru ini menunjukkan bahwa dalam sentimen pasar saat ini yang cenderung menghindari risiko, BTC sebagai kepala dari aset Crypto mungkin memerlukan peningkatan kepemilikan oleh negara berdaulat, atau situasi geopolitik yang lebih jelas, untuk terus naik lebih lanjut.
Kendrick menunjukkan bahwa karena ketidakpastian makro, BTC masih menghadapi risiko penurunan lebih lanjut dalam jangka pendek dan membutuhkan katalis signifikan untuk pulih ke tren naiknya.
Dia menulis: 'Pertanyaannya sekarang adalah, mana yang akan datang lebih dulu: pemulihan aset berisiko, atau berita baik terkait BTC, seperti perilaku pembelian kedaulatan AS atau negara lain.'
Kemungkinan penurunan suku bunga Federal Reserve tetap sangat penting. Jika kebijakan berubah lebih cepat dari yang diharapkan, hal itu mungkin terjadi pada pertemuan bulan Mei Federal Reserve, yang mungkin akan menstabilkan pasar risiko. Saat ini, harapan pasar terhadap penurunan suku bunga bulan Mei telah meningkat dari 50% menjadi 75%, meningkatkan kemungkinan perubahan kebijakan, yang mungkin menguntungkan bagi BTC.
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
BTC harga Fluktuasi, laporan ekonomi kunci akhir pekan ini bisa menjadi penanda arah pergerakan
Sumber: bitcoinst, cryptoslate
Diterjemahkan oleh: Blockchain Knight
Harga BTC terus merosot, yang menunjukkan volatilitas dan ketidakpastian pasar aset kripto semakin meningkat. Dengan BTC menghadapi tekanan turun yang lebih besar, pasar sedang menunggu serangkaian laporan ekonomi kunci yang akan dirilis minggu ini, laporan-laporan tersebut mungkin akan mempengaruhi arah harga.
Pasar Menunggu Laporan Ekonomi Kunci, Harga BTC dalam Bahaya yang Mengerikan
Setelah beberapa minggu penampilan kuat, penurunan harga BTC baru-baru ini telah memicu kekhawatiran tentang kemungkinan penurunan lebih lanjut dan dimulainya pasar beruang. Mulai hari ini, beberapa hari ke depan akan sangat penting untuk menilai apakah BTC dapat pulih dari tren penurunan saat ini atau akan turun lebih jauh.
Dengan memperhatikan kondisi pasar saat ini, publikasi komentar pasar modal global terkemuka, "The Kobeissi Letter", telah merangkum enam peristiwa ekonomi kunci yang mungkin memengaruhi pasar keuangan dan aset kripto secara lebih luas di platform X (sebelumnya Twitter).
Peristiwa pertama adalah survei kekosongan pekerjaan dan pergerakan tenaga kerja (JOLTS) yang dijadwalkan untuk dirilis pada 11 Februari (Selasa). Data ekonomi ini mengukur jumlah kekosongan pekerjaan di Amerika Serikat. Umumnya, pasar tenaga kerja yang kuat menandakan stabilitas ekonomi, yang mungkin menunda pemotongan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve, yang dapat mengakibatkan kinerja BTC dan aset digital lainnya yang buruk.
Data ekonomi kedua yang dirilis pada hari yang sama adalah laporan Tantangan Energi Jangka Pendek Administrasi Informasi Energi (EIA) AS. Laporan ini menyediakan informasi tentang pasokan dan permintaan bahan bakar. Meskipun acara ekonomi ini mungkin bukan faktor pendorong langsung bagi pasar aset Crypto, biaya energi dapat memengaruhi inflasi, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kebijakan Federal Reserve. Kebijakan ini mungkin berdampak negatif atau mendukung harga BTC.
Acara ketiga yang dijadwalkan untuk dirilis pada hari Rabu ini (13 Februari) adalah data inflasi Indeks Harga Konsumen (CPI) bulan Februari. Data ekonomi ini mengukur tingkat inflasi dari sudut pandang konsumen dan memainkan peran kunci dalam menentukan kebijakan penurunan suku bunga Federal Reserve di masa depan. Jika CPI melebihi ekspektasi, hal ini mungkin berdampak negatif pada BTC karena hal ini akan menunjukkan bahwa inflasi yang berkelanjutan masih ada, yang dapat menunda kebijakan pelonggaran moneter.
Data ekonomi berikutnya yang dijadwalkan dirilis pada hari Kamis adalah laporan klaim pengangguran mingguan. Jika klaim pengangguran terus meningkat, ini mungkin menunjukkan pelemahan ekonomi yang dapat meningkatkan ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga, yang pada gilirannya dapat mendorong harga Bitcoin naik.
Kejadian kunci lain yang diluncurkan pada hari yang sama adalah Indeks Harga Produsen (PPI) Februari. Data ini mengukur inflasi pada tingkat grosir. Laporan PPI yang melebihi ekspektasi mungkin berdampak negatif pada BTC dan dapat menyebabkan kejatuhan lebih lanjut dengan mengurangi kemungkinan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve dalam waktu dekat.
Laporan Ekonomi Akhir yang Direncanakan Untuk Dirilis Pekan Ini
Pasar sangat memperhatikan laporan terbaru tentang peristiwa ekonomi besar, Bitcoin menghadapi volatilitas yang lebih besar. Harganya turun lagi 2.28% dalam 24 jam terakhir. Menurut data CoinMarketCap, dalam sebulan terakhir, aset kripto pionir ini anjlok 17.22%, harga turun menjadi 80,380 USD.
Jika laporan ekonomi yang akan datang tidak menguntungkan bagi pasar, harga BTC mungkin akan terus merosot karena sentimen bearish mungkin semakin intens. Laporan keuangan terakhir yang dijadwalkan akan dirilis pada tanggal 14 Maret (Jumat) adalah Indeks Keyakinan Konsumen Michigan. Indeks ini memberikan informasi terkait tingkat keyakinan konsumen terhadap ekonomi.
Penurunan kepercayaan konsumen mungkin mengisyaratkan ketidakpastian ekonomi, yang dapat berdampak negatif pada harga BTC, terutama jika investor beralih ke aset yang lebih aman. Di sisi lain, jika kepercayaan konsumen yang rendah memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve AS, hal ini juga dapat mendukung harga BTC.
Harga perdagangan BTC pada grafik 81,768D adalah 1 dolar|Sumber data: BTCUSDT di Tradingview.com
Kepala Penelitian Aset Digital di Bank Standard Chartered, Geoffrey Kendrick, berpendapat bahwa tren harga BTC baru-baru ini menunjukkan bahwa dalam sentimen pasar saat ini yang cenderung menghindari risiko, BTC sebagai kepala dari aset Crypto mungkin memerlukan peningkatan kepemilikan oleh negara berdaulat, atau situasi geopolitik yang lebih jelas, untuk terus naik lebih lanjut.
Kendrick menunjukkan bahwa karena ketidakpastian makro, BTC masih menghadapi risiko penurunan lebih lanjut dalam jangka pendek dan membutuhkan katalis signifikan untuk pulih ke tren naiknya.
Dia menulis: 'Pertanyaannya sekarang adalah, mana yang akan datang lebih dulu: pemulihan aset berisiko, atau berita baik terkait BTC, seperti perilaku pembelian kedaulatan AS atau negara lain.'
Kemungkinan penurunan suku bunga Federal Reserve tetap sangat penting. Jika kebijakan berubah lebih cepat dari yang diharapkan, hal itu mungkin terjadi pada pertemuan bulan Mei Federal Reserve, yang mungkin akan menstabilkan pasar risiko. Saat ini, harapan pasar terhadap penurunan suku bunga bulan Mei telah meningkat dari 50% menjadi 75%, meningkatkan kemungkinan perubahan kebijakan, yang mungkin menguntungkan bagi BTC.