Orang yang optimis, setelah mengalami kegagalan, bisa melupakan segalanya dengan berendam, makan, atau tidur. Sedangkan orang yang pesimis, setelah mengalami kegagalan justru menyiksa diri sendiri dengan tidak mampu mandi, tidak bisa makan, dan sulit tidur. Dalam badai yang sama, ada yang terdorong untuk tumbuh maju, namun ada pula yang terjebak di tempat dan sulit melepaskan diri. Badai itu sendiri tidak berbeda, perbedaannya terletak pada pola pikir dan sikap hati seseorang. Orang yang optimis memulihkan diri lewat hal-hal kecil sehari-hari, sedangkan orang yang pesimis hatinya terkikis oleh emosi-emosi sepele. Dalam sekejap pikiran, bisa jadi surga atau neraka, pada akhirnya hidup harus dijalani dengan kekuatan diri sendiri. Ketangguhan hidup bukanlah menghindari badai, tetapi mampu bangkit kembali di tengah badai.
Orang yang optimis, setelah mengalami kegagalan, bisa melupakan segalanya dengan berendam, makan, atau tidur. Sedangkan orang yang pesimis, setelah mengalami kegagalan justru menyiksa diri sendiri dengan tidak mampu mandi, tidak bisa makan, dan sulit tidur. Dalam badai yang sama, ada yang terdorong untuk tumbuh maju, namun ada pula yang terjebak di tempat dan sulit melepaskan diri. Badai itu sendiri tidak berbeda, perbedaannya terletak pada pola pikir dan sikap hati seseorang. Orang yang optimis memulihkan diri lewat hal-hal kecil sehari-hari, sedangkan orang yang pesimis hatinya terkikis oleh emosi-emosi sepele. Dalam sekejap pikiran, bisa jadi surga atau neraka, pada akhirnya hidup harus dijalani dengan kekuatan diri sendiri. Ketangguhan hidup bukanlah menghindari badai, tetapi mampu bangkit kembali di tengah badai.
Duduklah dengan kokoh dan pegang dengan baik, kita akan segera lepas landas 🛫, duduklah dengan kokoh dan pegang dengan baik, kita akan segera lepas landas 🛫