Harga pangan global saat ini menunjukkan cerita yang luar biasa. Argentina memimpin dengan inflasi sebesar 28,6%, diikuti Turki dengan 27,44%. Rusia berada di angka 8,91%, sementara Jepang mencapai 6,4%—angka yang cukup tinggi secara historis bagi mereka.
Brasil berada di 5,5%, Inggris di 4,9%, dan Korea Selatan menghadapi 4,7%. Belanda, Indonesia, dan Afrika Selatan berada di kisaran 3,9% hingga 4,3%. Kanada, Australia, dan AS berada di level yang lebih rendah—masing-masing 3,4%, 3,2%, dan 3,1%.
Ketika mata uang tradisional kehilangan daya beli secepat ini, orang mulai mencari alternatif. Ada yang beralih ke aset riil, ada pula yang memilih alternatif terdesentralisasi. Angka-angka ini tidak berbohong—debasemen moneter itu nyata, dan tingkat inflasi ini menunjukkan dengan jelas mengapa penyimpan nilai alternatif terus mendapatkan daya tarik. Negara berbeda, tekanan mendasar yang sama.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
15 Suka
Hadiah
15
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
BlockchainBouncer
· 11jam yang lalu
Mencetak uang oleh pemerintah adalah yang paling menakutkan
Lihat AsliBalas0
BridgeNomad
· 12-06 17:55
Kenaikan harga di Argentina benar-benar gila
Lihat AsliBalas0
LucidSleepwalker
· 12-06 17:54
Inflasi benar-benar menakutkan, teman.
Lihat AsliBalas0
SellLowExpert
· 12-06 17:48
Inflasi sedang menari dengan liar
Lihat AsliBalas0
ImpermanentLossEnjoyer
· 12-06 17:45
Membeli lebih banyak stablecoin untuk melawan inflasi
Harga pangan global saat ini menunjukkan cerita yang luar biasa. Argentina memimpin dengan inflasi sebesar 28,6%, diikuti Turki dengan 27,44%. Rusia berada di angka 8,91%, sementara Jepang mencapai 6,4%—angka yang cukup tinggi secara historis bagi mereka.
Brasil berada di 5,5%, Inggris di 4,9%, dan Korea Selatan menghadapi 4,7%. Belanda, Indonesia, dan Afrika Selatan berada di kisaran 3,9% hingga 4,3%. Kanada, Australia, dan AS berada di level yang lebih rendah—masing-masing 3,4%, 3,2%, dan 3,1%.
Ketika mata uang tradisional kehilangan daya beli secepat ini, orang mulai mencari alternatif. Ada yang beralih ke aset riil, ada pula yang memilih alternatif terdesentralisasi. Angka-angka ini tidak berbohong—debasemen moneter itu nyata, dan tingkat inflasi ini menunjukkan dengan jelas mengapa penyimpan nilai alternatif terus mendapatkan daya tarik. Negara berbeda, tekanan mendasar yang sama.