

Tahun 2023 menjadi tonggak transformasi di bidang kecerdasan buatan, ditandai oleh keberhasilan aplikasi seperti ChatGPT dari OpenAI yang berhasil menarik lebih dari satu juta pengguna hanya dalam lima hari sejak peluncuran. Meski adopsi AI sangat pesat, ekosistemnya menghadapi tantangan besar seperti tidak adanya Service Level Agreement yang kuat, infrastruktur terpusat, biaya komputasi tinggi, dan struktur pasar yang oligopolistik. Ritual AI hadir sebagai solusi inovatif dengan memanfaatkan kriptografi, teori permainan, serta prinsip desain mekanisme untuk menciptakan lapisan eksekusi AI open-source dan terdesentralisasi yang bertujuan mendemokratisasi akses terhadap teknologi AI.
Kecerdasan Buatan adalah pengembangan sistem komputer yang mampu menjalankan tugas-tugas yang sebelumnya membutuhkan kecerdasan manusia. Sistem ini dirancang untuk memecahkan masalah, belajar dari pengalaman, memahami bahasa alami, mengenali pola, dan mengambil keputusan berdasar data. Teknologi AI meliputi fungsi utama seperti Machine Learning, di mana sistem meningkatkan performa melalui analisis data tanpa pemrograman eksplisit; Natural Language Processing yang memungkinkan mesin memahami dan menghasilkan bahasa manusia secara kontekstual; serta Computer Vision yang memungkinkan mesin menginterpretasi data visual untuk aplikasi seperti pengenalan wajah dan kendaraan otonom.
Ritual AI merupakan infrastruktur terbuka dan modular yang dirancang untuk hosting serta eksekusi model AI, dengan misi utama mendemokratisasi akses AI. Platform ini berjalan lewat jaringan node terdistribusi yang diberi insentif untuk menyediakan sumber daya komputasi dan membuka akses global ke model AI. Kreator model dapat meng-host serta memonetisasi karyanya di marketplace Ritual AI, sementara pengguna memperoleh akses ke berbagai model—termasuk Large Language Model dan Machine Learning—lewat satu API terpadu. Platform ini mengadopsi bukti kriptografi demi menjaga privasi dan integritas komputasi, serta menawarkan SDK agar developer dapat mengintegrasikan fitur AI secara seamless ke aplikasi terdesentralisasi. Arsitektur ini memungkinkan beragam inovasi seperti interaksi kontrak dengan bahasa alami, manajemen risiko real-time untuk protokol lending, dan pembuatan transaksi otomatis.
Ritual Superchain adalah fondasi utama Ritual AI, terdiri atas beberapa lapisan dan komponen canggih. Modular Stateful Precompiles berfungsi sebagai smart contract khusus yang menangani operasi AI kompleks seperti distilasi pengetahuan, fine-tuning, dan inferensi. Lapisan General Message Passing memastikan interoperabilitas antara blockchain yang ada dan Ritual Superchain, menjadikan Ritual AI sebagai koprosesor AI di ekosistem blockchain. Arsitektur ini mencakup AI Virtual Machine untuk eksekusi model yang optimal, node-node dengan fungsi khusus, penyimpanan model tanpa izin, portal untuk evaluasi model, guardian untuk menjaga kualitas model, shared sequencer untuk koordinasi operasi, serta data availability layer yang memberi pengguna kontrol atas penyimpanan informasi. Sistem ini awalnya mengadopsi keamanan Ethereum melalui Eigenlayer sebelum mengembangkan mekanisme keamanan independen untuk masa depan.
Infernet adalah produk utama Ritual AI yang memanfaatkan Ritual Superchain untuk mengintegrasikan AI terdesentralisasi dengan aplikasi on-chain. Sistem ini terdiri dari dua komponen utama: Infernet SDK dan Infernet Nodes. Infernet SDK memungkinkan developer smart contract untuk meminta dan mengintegrasikan komputasi off-chain, mulai dari model trading otomatis hingga deteksi anomali blockchain dan pembuatan atribut NFT dinamis. SDK menawarkan dua antarmuka—Subscriptions untuk permintaan berulang berbasis waktu dan Callbacks untuk permintaan asinkron satu kali—sehingga fleksibel untuk berbagai kebutuhan komputasi. Infernet Nodes adalah klien off-chain ringan yang bertugas menjalankan beban kerja komputasi AI, mengirim output dan bukti opsional kembali ke blockchain melalui transaksi on-chain atau API off-chain, menyesuaikan dengan berbagai kasus penggunaan dan preferensi pengguna.
AI terdesentralisasi seperti yang dihadirkan Ritual AI menawarkan solusi nyata terhadap tantangan utama pada lanskap AI saat ini. Platform AI tradisional tidak menjamin integritas komputasi, privasi, maupun resistensi sensor, sedangkan jaringan terdesentralisasi memungkinkan model AI beroperasi secara transparan, dapat diverifikasi, dan dengan SLA yang kuat. Masalah infrastruktur terpusat yang membatasi integrasi dan menyebabkan isu ketersediaan diatasi dengan jaringan terdistribusi yang menghilangkan ketergantungan pada satu entitas. Biaya komputasi tinggi dan akses hardware terbatas diselesaikan dengan memanfaatkan node-node yang memiliki sumber daya komputasi, menciptakan lingkungan pengembangan yang lebih adil. Dilema pasar oligopolistik antara keunggulan closed-source dan kolaborasi open-source dipecahkan melalui insentif kontribusi open-source dan tata kelola transparan, sehingga komunitas lebih luas dapat berpartisipasi dalam pengembangan dan tata kelola model AI.
Integrasi teknologi Ritual AI membawa manfaat signifikan bagi industri kripto di berbagai sisi. AI meningkatkan kemampuan smart contract dengan menghadirkan pengambilan keputusan yang canggih dan fitur adaptif yang melampaui batas tradisional. Mekanisme tata kelola transparan memperoleh keunggulan lewat fitur Ritual AI yang memberikan akses informasi real-time, algoritma yang dapat diaudit, dan insight berbasis data untuk keputusan yang lebih menyeluruh. Protokol finansial mendapat keunggulan strategis lewat manajemen risiko otomatis, di mana AI menyesuaikan parameter secara mandiri berdasarkan kondisi pasar real-time, sehingga meningkatkan efisiensi dan ketahanan ekosistem DeFi. Antarmuka ramah pengguna berbasis bahasa alami menurunkan hambatan adopsi dengan memungkinkan interaksi sederhana menggunakan bahasa sehari-hari terhadap kontrak dan protokol. Selain itu, blockchain yang dapat memperbaiki diri sendiri mampu mengoptimalkan performa lewat penyesuaian parameter inti berbasis AI seperti penyeimbangan supply-demand dan optimasi harga sumber daya.
Tim Ritual AI memiliki kepemimpinan berpengalaman yang dipimpin oleh co-founder Niraj Pant dan Akilesh Potti. Pant memberikan wawasan strategis dari pengalamannya sebagai mantan General Partner di Polychain Capital dan peneliti di Decentralized Systems Lab. Potti berlatar belakang sebagai Partner di Polychain Capital, dengan pengalaman di bidang Machine Learning di Palantir serta trading kuantitatif di Goldman Sachs. Tim penasehat terdiri dari figur ternama seperti Illia Polosukhin, co-founder NEAR dan co-author paper "Attention is All You Need"; Arthur Hayes, Chief Investment Officer di Maelstrom dan co-founder bursa kripto besar; Sreeram Kannan, founder EigenLayer; serta Divya Gupta, mantan Partner Sequoia dengan pengalaman Machine Learning di perusahaan teknologi besar.
Ritual AI telah meraih sejumlah tonggak penting, termasuk pendanaan Seri A sebesar USD25 juta yang dipimpin oleh Archetype dan didukung investor ternama seperti Accomplice dan Robot Ventures. Pendanaan ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap visi dan teknologi Ritual AI, serta memberikan modal untuk memperluas tim, memperkuat jaringan developer, dan memulai proses seeding jaringan. Keberhasilan pendanaan ini mendorong Ritual AI untuk mempercepat pengembangan dan mendukung misi mendemokratisasi akses AI di ekosistem Web3.
Ritual AI menawarkan pendekatan menyeluruh dalam mengatasi tantangan infrastruktur AI saat ini dengan membangun platform open-source terdesentralisasi yang mendemokratisasi akses teknologi kecerdasan buatan. Dengan arsitektur inovatif yang menggabungkan Ritual Superchain, produk Infernet, dan langkah keamanan kriptografi, Ritual AI memosisikan diri bukan sekadar lapisan eksekusi AI, melainkan pusat integrasi AI di ekosistem Web3. Pendanaan Seri A yang sukses serta kredibilitas tim menandakan dukungan industri yang kuat terhadap visi Ritual AI untuk menghadirkan koprosesor AI kompatibel lintas blockchain. Seiring platform berkembang, Ritual AI bertujuan mengubah AI dari sekadar istilah tren menjadi kekuatan nyata yang mendorong inovasi aplikasi terdesentralisasi, membuka era baru di mana kemampuan AI tersedia bagi developer dan pengguna di ekosistem blockchain, serta memperluas potensi di persimpangan teknologi AI dan kripto.
Ritual AI adalah platform terdesentralisasi yang mendemokratisasi akses infrastruktur AI, sehingga partisipasi dalam sumber daya komputasi AI menjadi lebih luas.
Token TRAC berbasis Ethereum atau OriginTrail. Kedua kripto AI ini memiliki potensi pertumbuhan yang kuat untuk lanskap Web3 yang terus berkembang.











