

Cadangan Bitcoin di exchange turun menjadi sekitar 2,44 juta BTC pada tahun 2025, level terendah dalam tujuh tahun terakhir. Jumlah ini hanya mencakup 14,5 persen dari total pasokan Bitcoin, menandakan perubahan besar dalam dinamika pasar yang didorong oleh produk investasi institusional. Lonjakan cadangan dari 2,44 juta ke 2,46 juta BTC saat koreksi pasar hanya bertambah 20.000 BTC, namun kenaikan kecil ini tidak mampu membalikkan tren makro penurunan cadangan yang berkelanjutan.
Penurunan kepemilikan exchange ini sangat erat kaitannya dengan pola akumulasi pemegang jangka panjang. Pasokan pemegang jangka panjang—Bitcoin yang disimpan lebih dari 155 hari—menunjukkan aktivitas akuisisi yang konsisten di harga saat ini. Tingginya tingkat dormansi dan distribusi usia koin yang bertambah memperlihatkan pemilik aset lebih memilih menarik aset dari peredaran daripada melakukan perdagangan jangka pendek. Pola ini lazim muncul saat fase akumulasi, ketika investor tetap yakin walau harga bergejolak.
Di sisi lain, posisi pasar jangka pendek menunjukkan kelemahan mendasar. Pasar futures perpetual mencatat 51 persen posisi short, mengindikasikan keraguan trader meskipun sinyal akumulasi fundamental muncul. Outflow ETF Bitcoin selama koreksi pasar kontras tajam dengan pola inflow yang stabil sebelumnya. Tingkat pendanaan derivatif beralih dari negatif ke positif setelah harga stabil di atas $88.000, mengindikasikan sentimen bearish yang mulai mereda namun belum mengarah pada dominasi bullish.
Pertentangan antara akumulasi jangka panjang dan lemahnya dana jangka pendek menjadi ciri struktur pasar saat ini. Investor institusi menunjukkan keyakinan dengan mengurangi cadangan exchange, sedangkan trader taktis tetap defensif, menciptakan lanskap yang kompleks di mana tren akumulasi makro berjalan berdampingan dengan tekanan distribusi jangka pendek.
Net inflow Bitcoin sebesar $56,5 juta ke spot ETF belakangan ini mencerminkan pendekatan institusi yang berhati-hati, bukan awal reli pasar yang berkelanjutan. Kondisi pasar saat ini menegaskan sentimen hati-hati tersebut. Bitcoin diperdagangkan di angka $88.705,1, sekitar 29,6% di bawah all-time high $126.080 pada Oktober 2025, dengan indikator ketakutan pasar di level ekstrem.
Arus modal institusi menunjukkan keraguan melalui data berikut:
| Metode | Status Terkini | Implikasi |
|---|---|---|
| Net Inflow ETF | $56,5 Juta | Keterlibatan moderat |
| Harga vs ATH | 29,6% di bawah puncak | Celah pemulihan besar |
| Sentimen Pasar | Ketakutan Ekstrem | Lingkungan sangat risk-averse |
| Perubahan Volume 24 Jam | +0,41% | Momentum lemah |
Inflow moderat ini, walaupun positif, belum cukup untuk menandakan pemulihan berkelanjutan. Jarak 29,6% dari level puncak menunjukkan keraguan besar terhadap potensi kenaikan dalam waktu dekat. Investor institusi tampak hanya menambah posisi secara bertahap, belum berkomitmen dengan modal besar. Faktor seperti kemungkinan penyesuaian suku bunga dan event halving bisa menjadi katalis peningkatan inflow, namun arus modal saat ini memperlihatkan pelaku pasar masih menjaga posisi dan belum yakin dengan arah jangka menengah.
Pasar derivatif kripto menunjukkan kewaspadaan tinggi melalui penurunan open interest dan konsentrasi posisi protektif. Open interest futures Bitcoin baru saja turun dari puncak $67,36 miliar di awal 2025, menandakan reposisi institusi, bukan akumulasi bullish yang berkelanjutan. Penurunan ini bersamaan dengan strategi put protektif yang meningkat, ditunjukkan oleh skew bearish dan naiknya volatilitas tersirat.
Indikator pasar memetakan lanskap risiko saat ini:
| Indikator | Pembacaan Terkini | Sinyal |
|---|---|---|
| Volatilitas Tersirat 30 Hari | 45% | Permintaan hedging tinggi |
| Skew Volatilitas | -5% | Premium risiko penurunan |
| Tingkat Pendanaan | Negatif | Sentimen bearish dominan |
Pemain institusi memanfaatkan rasio put-call untuk perlindungan downside, bukan membuka posisi long baru. Tingkat pendanaan negatif pada futures perpetual artinya posisi short membayar long, menandakan kekhawatiran luas terhadap stabilitas harga jangka pendek. Perbedaan aktivitas derivatif dan kekuatan pasar spot memperlihatkan trader profesional membangun posisi proteksi dan menjaga eksposur bullish tetap minimal. Sikap defensif ini mencerminkan ketidakpastian makroekonomi yang membentuk sentimen investor, sangat berbeda dengan optimisme awal 2025 saat adopsi spot ETF $5 miliar mendorong posisi konstruktif. Struktur pasar saat ini menegaskan profesional lebih mengutamakan strategi hedging demi pelestarian modal daripada keyakinan bullish yang agresif.
Nilai Bitcoin tahun 2030 masih belum pasti, dengan prediksi berkisar dari $100.000 hingga lebih dari $1 juta per BTC. Pertumbuhan bergantung pada adopsi, regulasi, dan faktor makroekonomi. Volatilitas historis menunjukkan potensi kenaikan besar bagi pemegang jangka panjang.
Investasi $1.000 di Bitcoin lima tahun lalu saat ini bernilai sekitar $9.784. Bitcoin menunjukkan pertumbuhan dan volatilitas tinggi, menghasilkan imbal hasil besar selama lima tahun terakhir dibandingkan aset investasi tradisional.
Bitcoin turun akibat penurunan pasar secara umum dan kemungkinan jeda pemangkasan suku bunga Federal Reserve. Saham teknologi dan kripto saling berkorelasi, dengan investor mengurangi kepemilikan aset berisiko di saat pasar tidak pasti.
Tidak ada satu entitas yang memiliki 90% Bitcoin. Kepemilikan tersebar di jutaan wallet, termasuk investor awal, whale, institusi, dan individu di seluruh dunia. Sifat terdesentralisasi Bitcoin mencegah satu pihak menguasai persentase sebesar itu.










