Mogul teknologi tersebut baru-baru ini kembali menegaskan pendiriannya terkait platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter. Ia menegaskan dengan sangat jelas: menjaga kebebasan berekspresi adalah alasan utama di balik akuisisi tersebut, bukan untuk memaksimalkan keuntungan. "Komitmen saya terhadap Amandemen Pertama tetap tidak tergoyahkan," ujarnya, seraya menambahkan bahwa pengorbanan finansial adalah harga yang layak dibayar demi prinsip tersebut. Ini adalah pernyataan yang berani di era di mana monetisasi sering kali mengalahkan ideologi. Apakah filosofi ini akan mengubah platform sosial dalam jangka panjang? Itu adalah pertanyaan miliaran dolar yang sedang ditanyakan semua orang.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
5 Suka
Hadiah
5
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
NeonCollector
· 2jam yang lalu
Hei, kebebasan berbicara terdengar bagus, tapi bagaimana dengan uangnya?
Lihat AsliBalas0
memecoin_therapy
· 23jam yang lalu
Hai, sejujurnya sudah agak bosan mendengar argumen seperti ini terlalu sering.
Lihat AsliBalas0
RebaseVictim
· 23jam yang lalu
Kedengarannya bagus, tapi saat benar-benar menghasilkan uang tetap saja yang jadi korban adalah investor kecil.
Lihat AsliBalas0
GreenCandleCollector
· 23jam yang lalu
Kebebasan berbicara vs mencari uang, bisakah kita tidak harus memilih salah satu dan bisa mendapatkan keduanya?
Lihat AsliBalas0
LiquidityWitch
· 23jam yang lalu
Kedengarannya bagus, tapi pada akhirnya tetap harus mencari cara untuk menghasilkan uang. Idealisme memang indah, tapi realitas sangat pahit.
Lihat AsliBalas0
DeFiDoctor
· 23jam yang lalu
Catatan konsultasi menunjukkan bahwa "idealisme" dari orang hebat ini gejala klinisnya agak mencurigakan ya... Katanya rela melepas keuntungan demi kebebasan, tapi indikator likuiditas kok masih mengalir keluar? Disarankan untuk rutin memeriksa data pembukuan, jangan cuma dengar cerita saja.
Mogul teknologi tersebut baru-baru ini kembali menegaskan pendiriannya terkait platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter. Ia menegaskan dengan sangat jelas: menjaga kebebasan berekspresi adalah alasan utama di balik akuisisi tersebut, bukan untuk memaksimalkan keuntungan. "Komitmen saya terhadap Amandemen Pertama tetap tidak tergoyahkan," ujarnya, seraya menambahkan bahwa pengorbanan finansial adalah harga yang layak dibayar demi prinsip tersebut. Ini adalah pernyataan yang berani di era di mana monetisasi sering kali mengalahkan ideologi. Apakah filosofi ini akan mengubah platform sosial dalam jangka panjang? Itu adalah pertanyaan miliaran dolar yang sedang ditanyakan semua orang.