Di atas meja kerja di tengah malam, kopi sudah lama dingin, kursi berderit-derit karena terus kutempati. Lagu yang terus diputar di headphone sudah membuatku mati rasa, mataku menatap layar tanpa berkedip—tiba-tiba candlestick itu berubah hijau jadi merah, seolah ada yang menekan tombol pause, warnanya menyilaukan sampai mataku terasa perih.
Saldo di akun ku, deretan angka itu benar-benar jadi nol. 12000 stablecoin, lenyap begitu saja, tak tersisa sebutir pun. Notifikasi likuidasi paksa dari sistem muncul, rasanya lebih kejam dari apapun.
Saat itu aku benar-benar marah, berhari-hari setiap bertemu orang langsung memaki, bilang pasar ini penuh manipulasi, retail investor hanyalah kambing yang siap dipotong. Sampai kelima kalinya akunku kembali jadi nol, aku menatap saldo 0.00 itu dan tiba-tiba sadar akan fakta pahit—yang membunuhku bukan volatilitas pasar, tapi kesalahan persepsi yang sudah mendarah daging di pikiranku sendiri.
Jujur saja, mayoritas retail investor kena margin call itu karena salah paham soal leverage. Dulu aku polos, mengira buka 10x leverage artinya untung bisa 10 kali lipat, dan paling banter rugi 10% modal. Sampai akhirnya margin-ku disedot sistem otomatis, baru aku paham: hakikat leverage adalah alat pengganda risiko. Risiko sebenarnya sama dengan ukuran posisi dikali leverage, dan garis likuidasi adalah modal dibagi rasio leverage.
Peringatan risiko di platform-platform itu memang tersembunyi dalam-dalam. 10x leverage sama sekali bukan berarti "risiko cuma 10%", tapi seluruh modalmu dipakai bertaruh satu arah. Ini seperti berjalan tanpa alas kaki di atas pelat besi yang membara, sedikit saja lengah langsung habis.
Setiap riwayat transaksi saat aku terkena margin call sudah kucetak semua, sekarang tertempel di depan meja.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
24 Suka
Hadiah
24
9
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
PuzzledScholar
· 6jam yang lalu
Hanya setelah lima kali direset baru sadar, leverage benar-benar mesin panen.
Lihat AsliBalas0
FOMOSapien
· 12-10 03:09
Bu, butuh lima kali untuk mengerti, saya punya banyak sayuran.
Leverage benar-benar kanibal, bukan alat perjudian.
Itu benar, kebanyakan orang mati karena tidak memahami leverage.
Itu sebabnya saya telah lama berhenti dari leverage tinggi dan tidak mampu bermain.
Rasa pembersihan... Ini benar-benar luar biasa, saya mengerti Anda.
Lihat AsliBalas0
¯\_(ツ)_/¯
· 12-07 23:59
Gila, lima kali margin call? Bro, ini lagi olahraga ekstrem atau trading kripto sih?
Lihat AsliBalas0
PermabullPete
· 12-07 23:49
Bro, saya sangat paham dengan pain point ini, leverage itu memang sabit pemotong bagi trader ritel.
Lihat AsliBalas0
MEVictim
· 12-07 23:40
Pelajaran yang baru dipelajari setelah lima kali likuidasi, agak mahal ya bro.
Lihat AsliBalas0
BuyHighSellLow
· 12-07 23:38
Sudah lima kali kena likuidasi masih mikir? Bro, pemahamanmu memang luar biasa.
Lihat AsliBalas0
SleepTrader
· 12-07 23:37
Aduh, leverage itu benar-benar pelajaran pahit ya, saya juga pernah jatuh karena itu.
Lihat AsliBalas0
GateUser-75ee51e7
· 12-07 23:30
Baru setelah lima kali saldo jadi nol, akhirnya paham juga, benar-benar sudah cukup banyak bayar uang sekolah, tapi kesadaran ini memang layak.
Lihat AsliBalas0
BlockchainWorker
· 12-07 23:29
Gila, lima kali akun hangus? Bro, jantung kamu harus sekuat apa, aku aja ikut merasakan sakitnya setelah baca ini.
Leverage 10x itu benar-benar judi nyawa, bener banget, dulu aku juga pernah begitu.
Momen akun jadi nol itu bener-bener putus asa, aku bisa ngerasain banget.
Salah paham soal leverage itu bener-bener kena banget, banyak orang mati gara-gara di situ.
Tempelin catatan trading di meja, ini lagi ngingetin diri sendiri atau malah nyiksa diri ya.
Artikel ini bener-bener nyentuh banget, retail harus segera sadar.
Detik dapet notifikasi forced liquidation, aku bisa ngerasain keputusasaan kamu, terlalu nyata.
Sebenernya itu karena nggak mampu main leverage tapi maksa banget, salahin platform juga nggak ada gunanya.
Bukan cuma kehilangan 12000u, mental juga hancur, itu harga yang paling mahal.
Leverage emang pedang bermata dua, kebanyakan orang mati gara-gara keserakahannya sendiri.
Di atas meja kerja di tengah malam, kopi sudah lama dingin, kursi berderit-derit karena terus kutempati. Lagu yang terus diputar di headphone sudah membuatku mati rasa, mataku menatap layar tanpa berkedip—tiba-tiba candlestick itu berubah hijau jadi merah, seolah ada yang menekan tombol pause, warnanya menyilaukan sampai mataku terasa perih.
Saldo di akun ku, deretan angka itu benar-benar jadi nol. 12000 stablecoin, lenyap begitu saja, tak tersisa sebutir pun. Notifikasi likuidasi paksa dari sistem muncul, rasanya lebih kejam dari apapun.
Saat itu aku benar-benar marah, berhari-hari setiap bertemu orang langsung memaki, bilang pasar ini penuh manipulasi, retail investor hanyalah kambing yang siap dipotong. Sampai kelima kalinya akunku kembali jadi nol, aku menatap saldo 0.00 itu dan tiba-tiba sadar akan fakta pahit—yang membunuhku bukan volatilitas pasar, tapi kesalahan persepsi yang sudah mendarah daging di pikiranku sendiri.
Jujur saja, mayoritas retail investor kena margin call itu karena salah paham soal leverage. Dulu aku polos, mengira buka 10x leverage artinya untung bisa 10 kali lipat, dan paling banter rugi 10% modal. Sampai akhirnya margin-ku disedot sistem otomatis, baru aku paham: hakikat leverage adalah alat pengganda risiko. Risiko sebenarnya sama dengan ukuran posisi dikali leverage, dan garis likuidasi adalah modal dibagi rasio leverage.
Peringatan risiko di platform-platform itu memang tersembunyi dalam-dalam. 10x leverage sama sekali bukan berarti "risiko cuma 10%", tapi seluruh modalmu dipakai bertaruh satu arah. Ini seperti berjalan tanpa alas kaki di atas pelat besi yang membara, sedikit saja lengah langsung habis.
Setiap riwayat transaksi saat aku terkena margin call sudah kucetak semua, sekarang tertempel di depan meja.