Kepala negara besar secara terbuka menyatakan: Tidak ada yang bisa melarang Bitcoin, mata uang kripto sedang menjadi alternatif cadangan

【Chain Note】Pada forum investasi di awal Desember, ada seorang pemimpin negara besar yang mengatakan beberapa hal yang cukup menarik.

Dia secara langsung mengungkapkan sebuah fakta: kebangkitan teknologi pembayaran baru sama sekali tidak bisa dihentikan. Ambil contoh Bitcoin, siapa yang benar-benar bisa melarangnya? Jawabannya adalah tidak ada. Alat pembayaran elektronik lainnya pun sama, hal-hal seperti ini secara alami akan terus berkembang, karena semua orang ingin menurunkan biaya dan meningkatkan keandalan. Tidak peduli bagaimana sistem keuangan tradisional berusaha mempertahankan diri, tren ini tidak akan berubah.

Yang lebih tajam lagi adalah pernyataan berikutnya—jika porsi penggunaan dolar AS secara global terus menyusut, itu berarti sedang melemahkan fondasi ekonomi sendiri. Dia melontarkan sebuah pertanyaan mendasar: jika cadangan devisa bisa dibekukan sewaktu-waktu, lalu buat apa negara-negara lain masih menimbunnya?

Logikanya sangat jelas: saat ini ada negara-negara tertentu yang menggunakan mata uang sebagai senjata politik, memaksa negara lain untuk mencari Plan B. Dalam opsi cadangan ini, mata uang kripto jelas menjadi salah satu pilihan. Dari sudut pandang negara berdaulat, aset digital sedang bergerak dari pinggiran menuju opsi arus utama, bukan karena aset digital ini sangat sempurna, namun karena fondasi kepercayaan pada sistem tradisional sedang terkikis dari dalam.

Pernyataan ini datang dari seorang kepala negara dengan senjata nuklir dan cadangan sumber daya yang sangat besar, jadi punya bobot yang tidak ringan. Bagaimana pasar harus memahami sinyal ini, layak untuk dipikirkan.